Seorang pramugari yang cantik dan baik hati memperhatikannya, dan dengan ramah menawarkan untuk menggunakan bilik toilet wanita dengan syarat dan kondisi tertentu. Lalu sang pria dengan perasaan lega menerima tawaran tersebut. Pramugari pun mengantarnya sambil menjelaskan syaratnya, yaitu berjanji untuk tidak menekan tombol - tombol yang ada di dinding dekat kloset.
Setelah sampai di bilik toilet wanita, pria tadi langsung masuk dan melaksanakan hajatannya. Sementara itu matanya melihat-lihat sekitarnya, penasaran apa tombol yang dimaksud tadi. Tertera di dinding tombol dengan label WW,WA,PP dan tombol merah ATR.
Setelah hajatannya selesai digelar, dia pun mulai mencoba-coba menekan tombol. "Apa salahnya mencoba, ditoilet pria kan ga ada yang kayak begini" dalam benaknya.
Dicobalah tombol "WW", air hangat (Warm Water)pun menyembur mengenai pantatnya. "Hmm..enak sekalee" pikirnya.
Penasaran dengan kenikmatan berikutnya, diapun menekan tombol "WA". Lalu dia merasakan hembusan angin hangat (Warm Air) yang mengeringkan pantatnya.
Setelah berhenti dicobalah tombol "PP", kemudian keluarlah bedak (Powder Puff) harum bunga memanjakan pantatnya.
"Pantesan wanita kalo di toilet pesawat senang berlama-lama, bukan sekedar toilet biasa" tegasnya.

Saat terbangun dia berada di Rumah Sakit. Dia melihat perawat disampingnya dan mulai bertanya, "Zuster, apa yang terjadi?" "Kenapa saya ada di Rumah Sakit?"
Perawat pun menjelaskan, "Apakah anda menekan tombol ATR di toilet wanita?". "Ya" jawabnya. "Tahukah anda kepanjangannya?" "ATR singkatan dari Automatic Tampon Removal!"
"Apa itu Zus?"; perawat menjawab "Pembuang Tampon Otomatis!"; "Dan sekarang penismu ada di dalam lemari es".
0 comments:
Post a Comment